SketsaPost | Lampung Timur – Ungkapan Jum’at Keramat tampaknya tak berlebihan disematkan pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Timur. Di hari penuh berkah ini, Jumat (13/6/2025), publik menyambut positif langkah tegas Kejari dalam menuntaskan dugaan korupsi proyek pembangunan Jembatan Kali Pasir di Kecamatan Way Bungur.
Dalam pengembangan kasus yang sempat viral karena jembatan ambruk sebelum selesai, Kejari Lampung Timur resmi menahan satu tersangka berinisial S (39), warga Menggala, Tulang Bawang. Tersangka diduga kuat terlibat dalam penyelewengan anggaran hingga menyebabkan kerugian negara sekitar Rp2,3 miliar, dari total proyek senilai lebih dari Rp9 miliar.
Kepala Kejari Lampung Timur, Agustinus Baka Tangdililing, menyampaikan bahwa penahanan dilakukan demi kelancaran penyidikan dan menghindari potensi tersangka melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. S dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 3 UU Tipikor, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
“Penahanan akan berlangsung selama 20 hari di Rutan Sukadana. Ini bagian dari langkah serius kami menindak lanjuti dugaan korupsi yang menimbulkan keresahan publik,” ujar Agustinus, didampingi Kasi Pidsus Marwan Jaya Putra dan Kasi Intel Muhammad Rony.
Kasus ini mencuat usai viralnya video jembatan Kali Pasir yang ambruk, meskipun pembangunan belum selesai. Proyek tahap I yang dikerjakan pada 2022 itu langsung menjadi sorotan lantaran diduga sarat penyimpangan sejak awal pengerjaan.
Kasi Pidsus Kejari Lampung Timur, Marwan Jaya Putra, memastikan bahwa proses hukum tidak berhenti pada satu orang. “Kami akan terus kembangkan penyidikan. Bila ada alat bukti baru yang mengarah pada pelaku lain, pasti akan kami tindak,” tegasnya.
Kejari juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penggunaan dana publik dan tidak ragu melaporkan dugaan penyimpangan. Hingga berita ini diturunkan, proses penyidikan masih berlangsung, dan Kejari menegaskan komitmen untuk mengungkap kerugian negara secara menyeluruh.
(Irvan)
